Kota Tua Surabaya: Jejak Kolonial di Tengah Hiruk Pikuk Metropolis

Kota Tua Surabaya

Di balik gedung-gedung tinggi dan jalanan sibuk Surabaya, ada satu kawasan yang seolah membekukan waktu—Kota Tua Surabaya. Wilayah ini bukan sekadar kumpulan bangunan tua, tapi juga saksi bisu perjalanan panjang sejarah Indonesia, khususnya di era kolonial Belanda.

🏛️ Sejarah yang Menyisakan Rasa

Kota Tua Surabaya dulunya dikenal sebagai kawasan Surabaya Lama, pusat pemerintahan dan perdagangan sejak masa VOC. Letaknya berada di sekitar Jalan Rajawali, Jalan Kembang Jepun, dan Jembatan Merah—daerah yang dulu jadi nadi aktivitas ekonomi Hindia Belanda di Jawa Timur.

Di sinilah Belanda pertama kali menancapkan kekuasaan mereka, membangun gedung-gedung bergaya arsitektur Eropa yang megah, lengkap dengan pelabuhan strategis di Sungai Kalimas.

Salah satu titik paling bersejarah adalah Gedung Internatio, yang konon menjadi markas besar tentara Belanda sebelum akhirnya diambil alih oleh para pejuang kemerdekaan. Tak jauh dari sana, Jembatan Merah menjadi saksi pertempuran heroik 10 November 1945—salah satu tonggak penting perjuangan Indonesia.

🏚️ Arsitektur yang Berkisah

Meski sebagian gedung mulai renta dimakan waktu, detail-detail seperti jendela besar, pintu lengkung, dan ukiran kolonial tetap tampak memukau. Bangunan-bangunan seperti House of Sampoerna, Gedung Cerutu, dan Hotel Majapahit masih berdiri kokoh, membawa nuansa klasik yang kontras dengan wajah modern kota.

Berjalan menyusuri Kota Tua Surabaya seperti menelusuri bab demi bab dari sebuah buku sejarah yang terbuka lebar. Setiap sudut punya ceritanya sendiri—dari aktivitas pedagang Tionghoa di Kembang Jepun, sampai geliat budaya lokal yang hidup berdampingan dengan pengaruh luar.

📸 Wisata Rasa dan Rupa

Kini, kawasan Kota Tua Surabaya mulai dikembangkan sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya. Kamu bisa ikut tur jalan kaki, menyusuri jejak sejarah sambil belajar tentang tokoh-tokoh penting, peristiwa kolonial, hingga cerita rakyat lokal.

Jangan lupa mampir ke House of Sampoerna, sebuah museum tembakau yang memadukan unsur industri dan budaya. Atau sekadar duduk santai di kafe bergaya vintage, menyeruput kopi sambil membayangkan Surabaya tempo dulu.

Menjaga Warisan, Menyambung Cerita

Kota Tua Surabaya bukan hanya peninggalan masa lalu—ia adalah jembatan ke masa depan. Upaya pelestarian dan revitalisasi kawasan ini menjadi bukti bahwa warisan budaya dan sejarah bisa hidup berdampingan dengan perkembangan zaman.

Bagi penikmat budaya dan pencinta sejarah, Kota Tua Surabaya adalah ruang refleksi—tempat kita mengenali jejak, menyelami kisah, dan memahami betapa kaya dan kompleksnya perjalanan bangsa ini.


"Rupa-rupa budaya, rupa-rupa cerita. Dari tradisi hingga jejak sejarah, temukan makna di balik warisan Indonesia yang memesona."